Karakteristik Citra (I)
Energi elektromagnetik dapat dideteksi secara fotografis maupun elektronis. Proses fotografis menggunakan reaksi-reaksi kimia pada permukaan film untuk mendeteksi dan merekam variasi energi. Ada hal penting untuk membedakan antara citra dan foto dalam penginderaan jauh. Citra mengacu kepada representasi segala ‘pictorial’ tanpa memperhatikan alat atau gelombang elektromagnetik inderaja yang dipakai untuk mendeteksi dan merekam energi elektromagnetik.
Sedangkan foto mengacu secara khusus kepada citra yang dideteksi dan direkam pada film fotografi. Foto hitam-putih di bawah diambil pada spektrum cahaya tampak (kiri) dan berwarna (kanan). Berdasarkan definisi di atas maka dapat dikatakan bahwa foto adalah citra tetapi bukan berarti semua citra adalah foto.
Gambar 1
Karakteristik Citra (I)
Sumber : PPT Penginderaan Citra Digital
|
Karakteristik Citra (II)
Foto dapat dipresentasikan dan disajikan dalam format digital dengan cara membagi-baginya menjadi bagian kecil yang disebut dengan piksel (picture-element). Piksel ini merepresentasikan nilai kecerahan target/obyek dalam bentuk angka numerik atau DN (digital number). Mata dapat melihat warna karena mata dapat mendeteksi cahaya tampak kemudian diproses lebih lanjut oleh otak.
Gambar 2
Karakteristik Citra (II)
Sumber : PPT Penginderaan Citra Digital
|
Informasi
dari
rentang
panjang
gelombang
yang berdekatan
disimpan
dalam
bentuk
channel/band/kanal.
Kita dapat
melakukan
kombinasi
penyajian
dengan
menggunakan
panjang
gelombang/band/kanal
yang berbeda
secara
dijital.
Kombinasi
warna
primer misal
biru,
hijau
dan
merah.
Karakteristik Orbit Satelit
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan.
Gambar 3
Karakteristik Orbit Satelit
Sumber : PPT Penginderaan Citra Digital
|
- Garis edar yang diikuti oleh satelit disebut dengan orbit. Satelit mengorbit sesuai dengan kemampuan dan tujuan sensor yang dibawa. Pemilihan orbit dapat bervariasi dalam terminologi ketinggian, yaitu ketinggian di atas permukaan bumi, arah dan rotasi yang relatif terhadap bumi.
- Satelit dengan orbit yang sangat tinggi, yang mana dapat mencakup porsi yang sama untuk permukaan bumi pada saat kapanpun, maka dikatakan satelit ini mempunyai orbit geostasioner. Satelit geostasioner mempunyai ketinggian hampir 36.000 km dengan kecepatan rotasi yang hampir sama dengan kecepatan rotasi bumi sehingga tampak satelit seperti diam (stationary) terhadap permukaan bumi.
- Banyak wahana satelit yang didisain mengikuti orbit utara-selatan bersamaan dengan rotasi bumi (barat-timur) sehingga dapat mencakup hampir seluruh permukaan bumi dalam waktu tertentu. Orbit ini dinamakan orbit polar.
Geostationary Orbits
Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator bumi (garis lintang 0°), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.
Orbit geostasioner sangat berguna karena ia dapat menyebabkan sebuah satelit seolah olah diam terhadap satu titik di permukaan Bumi yang berputar. Akibatnya, sebuah antena dapat menunjuk pada satu arah tertentu dan tetap berhubungan dengan satelit. Satelit mengorbit searah dengan rotasi Bumi pada ketinggian sekitar 35.786 km (22.240 statute miles) di atas permukaan tanah.
Near-Polar Orbits
Orbit polar adalah salah satu di mana sebuah satelit lewat di atas atau hampir di atas kedua kutub tubuh yang mengorbit (biasanya planet rupa bumi, tetapi mungkin tubuh lainnya misalnya Matahari) pada setiap revolusi. Oleh karena itu memiliki kemiringan (atau sangat dekat dengan) 90 derajat ke khatulistiwa. Sebuah satelit dalam orbit kutub akan melewati khatulistiwa pada bujur yang berbeda pada masing-masing orbit nya. Orbit polar sering digunakan untuk pemetaan muka bumi, observasi muka bumi, satelit pengintai dan beberapa satelit cuaca. Selain itu ada juga yang menggunakan satelit jenis ini untuk komunikasi. Kekurangan dari satelit polar adalah bahwa tidak ada satu tempat di permukaan bumi dapat dirasakan terus menerus dari satelit dalam orbit kutub. Satelit polar tidak tepat pada satu tempat di bumi, melainkan berkelana dari satu tempat ke tempat yang lain. Tapi di samping kekurangan tersebut, Satelit polar memiliki keuntungan dalam memotret perawanan yang tepat berada di bawah mereka.
Macam - Macam Resolusi
1. Resolusi Spasial
Resolusi spasial yaitu ukuran terkecil obyek yang masih dapat dideteksi oleh suatu sistem pencitraan, Semakin kecil ukuran obyek, semakin halus atau tinggi resolusinya, dan sebaliknya.
Contoh : Citra SPOT (resolusi 10 & 20 m) lebih tinggi dibandingkan cira landsat TM (resolusi 30m).
Gambar 4
Resolusi Spasial
Gambar 5
Perbandingan Resolusi Spasial
2. Resolusi Spektral
Resolusi spektral, yaitu kemampuan suatu sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi (obyek) berdasarkan pantulan atau pabcaran spektralnya.
Catatan : semakin banyak jumlah saluran, semakin tinggi resolusi spektralnya.
Gambar 6
Perbandingan Resolusi Spektral
|
Gambar disamping memberikan penjelasan bahwa gambar pertama hanya memiliki satu kanal yang terletak pada wavelenght 0,4-0,7 m. Berbeda dengan gambar dibawahnya, dimana untuk interval wavelength yang sama terdapat 3 kanal, ada Red Green dan Blue. Gambar atas memiliki spectral resolusi yang lebih kasar dibandingkan dengan gambar bawah.
Resolusi radiometrik adalah ukuran sensitivitas sensor untuk membedakan aliran radiasi (radiant flux) yang dipantulkan atau diemisikan dari suatu obyek permukaan bumi. Semakin banyak bit-nya maka semakin bagus citra (image) yang kita miliki.Sebagai contoh, radian pada panjang gelombang 0,6 - 0,7 m akan direkam oleh detektor MSS band 5 dalam bentuk voltage.
Gambar 8
|
4. Resolusi Temporal
Resolusi temporal, kemampuan suatu sistem untuk merekam ulang daerah yang sama satuannya adalah jam/hari. Satelit GMS (2 hari sekali), Satelit Landsat MSS dan TM (18 hari generasi 1 dan 16 ghari generasi 2), SPOT (26 hari. Resolusi temporal yang aktual sangat bergantung pada jenis sensor, lebar overlap antar swath (lebar jalur rekam) dan ketinggian satelit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar